Disaat
KAMMI akan memperingati kelahirannya yang ke-14 pada tanggal 29 Maret 2012,
KAMMI kembali dihadapkan pada gejolak masalah bangsa ini. Kenaikan harga BBM
per-1 April 2012 memaksa KAMMI untuk kembali
turun kejalan menyikapi realitas bangsa.
Hari
senin, tanggal 19 Maret lalu adalah momentum dimana KAMMI kembali menyapa akrab
masyarakat dengan menggelar aksi damai menolak kenaikan harga BBM di wilayah
kota Yogyakarta, tepatnya di depan Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Revolusi
(emas) Hitam, istilah ini adalah sebutan untuk kekayaan alam dalam bentuk
minyak bumi yang bisa kita konsumsi dalam bentuk BBM baik bersubsidi maupun
non-subsidi. Selama ini, BBM bersubsidi sangatlah berharga bagi rakyat kecil.
Walaupun pemerintah mengatakan mereka bukanlah pengguna terbanyak, namun masyarakat
pasti akan menerima dampak yang besar ketika harga BBM naik. Sampai sekarang
pemerintah belum berhasil mengelola energi bangsa, pemerintah gagal untuk membaca
kondisi ekonomi politik dunia dan bahkan membebek
dengan dikte dari pasar global. Maka Revolusi (emas) Hitam adalah tindakan
KAMMI untuk menuntut pemerintah agar
negara mampu mengelola energi secara mandiri dan optimal. Bukan bagi
hasil dengan usaha asing yang kita tahu menguntungkan pihak sebelah.
Puluhan
masa aksi yang terjun dalam menyarankan aspirasi rakyat, menginginkan hal yang
terbaik untuk rakyat Indonesia. Begitupun organisasi-organisasi ataupun
komunitas-komunitas lain yang satu hati menolak kenaikan harga BBM. Pemerintah
semestinya bisa menentukan hal yang terbaik sebagai solusi untuk rakyat atas
kebijakan yang mereka putuskan. Kenyataannya kita lebih sering mendapatkan
keputusan ataupun kebijakan-kebijakan pemeritah yang justru berefek buruk bagi
bangsa ini. Sudah banyak rakyat yang kecewa pada para pemimpin bangsa.
Bagaimana mungkin sebuah bangsa seperti Indonesia yang amat kaya dengan sumber
daya alamnya yang melimpah ruah, namun sebagian besar rakyatnya melarat. Ibarat
ayam mati kelaparan di lumbung padi. Tragisnya lagi pemerintah cenderung
menutup mata pada keadaan ini.
KAMMI
nyatakan sekali lagi. KAMMI secara
tegas memilih sikap menolak naiknya
harga BBM. Pada aksi damai kali ini KAMMI juga memiliki beberapa tuntutan bagi
pemerintah saat ini. Sebagai daya kejut listrik agar pemerintah juga kembali
ingat akan kekeliruannya dan segera sadar untuk memperbaiki kinerjanya.
Berbagai tuntutan itu diantaranya adalah :
·
Sediakan
bagi rakyat yang ada dikota besar modal transportasi yang memadai.
·
Sikat habis para korporat dan mafia pengemplang
pajak serta komprador yang makan uang rakyat.
·
Tindak
tegas mereka, pejabat yang menghabiskan unag negara dengan alasan perjalanan
dinas dan proyek tak jelas.
KAMMI
akan senatiasa bersama dengan kepentingan rakyat bangsa ini. Memperjuangkan
suara rakyat, demi perubahan yang lebih baik dalam bangsa ini.
[Kaharudin_Kadept Humas]
*dimuat di profetika edisi pertama
Tidak ada komentar
Posting Komentar