Saya menulis ini bukan semata sayalah yang
terbaik diantara banyak aktivis mahasiswa yang berprestasi. IPK saya tidaklah
tinggi, Alhamdulillah masih bisa menembus batas cumlaude, yaitu 3,53. Mungkin banyak yang mengira bahwa kami yang cumlaude ini adalah mahasiswa yang
senantiasa berkutat dengan buku-buku kuliah dengan perpustakan sebagai
pangkalannya. Namun, justru sebagian besar dari kami adalah para aktivis
organisasi mahasiswa, aktivis organisasi pengembangan masyarakat, aktivis
organisasi pengembangan bakat dan minat, dan sebagainya. Berbagai aktivitas di
luar perkuliahan bukanlah sebagai penghalang kami untuk tetap berprestasi di
bidang akademik. Tentu perlu usaha dan ikhtiyar yang kuat, do’a yang mempeng, serta tawakal mantap.
Menjadi aktivis mahasiswa adalah sebuah
pilihan dimana dalam memilihnya ini perlu sebuah kesadaran. Kesadaran inilah
salah satu hal yang menjadi pengaruh kekuatan saya untuk mencoba berkomitmen
setiap hal yang saya pilih. Menyadari dengan segenap kesibukan menjadi aktivis,
maka lahirlah kesadaran untuk belajar memulai memanajemen diri dengan baik.
Aktivitas menjadi aktivis organisasi
mahasiswa diawali denga mengikuti Himpunan Jurusan Fisika (karena belum ada
Hima IPA). Dari sini saya mulai belajar bagaimana cara berorganisasi di kampus,
apalagi bersemangat untuk mendirikan hima baru yang otomatis menyita lebih
banyak waktu di organisasi. Saat di Hima Fisika ini pulalah saya mengenal KAMMI
dari seorang kawan dan saya memutuskan ikut Daurah Marhalah I bersama beberapa
teman kelas.
DM I yang dilaksanakan di Prambanan ini
memberikan kesan yang mendalam dengan banyak ilmu yang tidak saya duga
sebelumnya yang akhirnya menjadi titik tolak perubahan sikap dan cara berfikir
saya, termasuk bagaimana saya bisa lebih survive
dan lebih bisa memanajemen diri. Setelah bergabung dengan KAMMI, saya menemukan
keluarga baru yang dibalut kekuatan ukhuwah Islamuyah. Di sana kami belajar, berdiskusi
dan melakukan banyak hal, sehingga mampu membuka wawasan dan kecakapan diri.
Kapasitas – kapasitas inilah yang menjadi pendukung utama IPK saya naik dari
3,33 (semester I) menjadi 3,53 (semester akhir). -Saya meruntuhkan anggapan bahwa “IPK Semester I adalah patokan IPK
selanjutnya, jika IPK Semeseter I bagus, maka selanjutnya akan bagus”. TIDAK!!
Kasihan sekali mahasiswa yang disemester awal mendapat IPK rendah. Tak adakah
ruang atau cara agar mereka bisa merasakan bahagianya mendapat IPK yang baik? -
Mengapa bisa? Dengan bekal wawasan dan
kecakapan diri tersebut, dengan izin Allah kita lebih mudah menangkap
pelajaran, lebih mudah dan lugas dalam menyampaikan gagasan pada saat diskusi
di kelas, serta lebih mudah bekerja sama dalam tugas-tugas kelompok, Selain itu
juga berdampak social kepada teman-teman kuliah. Walaupun menjadi aktivis, yang
tidak boleh dilupakan adalah tetap menjaga persahabatan dengan teman-teman
kuliah, mengajak mereka dalam kebaikan-kebaikan. Dan kadang merakalah “alarm”
bagi saya untuk tidak lalai dengan tugas-tugas kulaih. Mengormati dosenpun
menjadi hal yang utama. Kita perlu menghormati dengan keberagaman gaya mengajar
para dosen. Dari mengenal gaya mengajar dosen, secara langsung kita bisa
mengatur diri kita bagaimana sikap dan cara belajar yang tepat untuk setiap
mata kuliah.
Di akhir, saya mengajak mahasiswa
khususnya mahasiswa UNY untuk menjadi aktivis. Bukan alasan menjadi aktivis,
maka kita tidak dapat berprestasi di bidang akademik. Kenyataannya lebih banyak
mahasiswa yang belum lulus atau lulus dengan nilai pas-pasan atau bahkan
kurang, justru mereka adalah mahasiswa yang tidak aktif di organisasi luar
perkuliahan. Perlu diingat bahwa soft
skill sangat dibutuhkan pasca kelulusan. Dan soft skill ini bisa kita dapatkan dan kita kembangkan di organisasi
di luar perkuliahan, dan saya menemukannya di KAMMI. Selamat bagi kalian yang memilih
menjadi aktivis. Teruslah Berjuang!!
Biodata Penulis Nama Lengkap : Dhariska
Rahmi Nikmatul Fauziyah
Prodi : Pend IPA 2007
Email : dhariska_rnf@yahoo.co.id
Motto Hidup : Optimis
Sampai Finish!!
Cita-cita :
Menjadi guru yang menginspirasi, mendirikan sekolah Multiple Intellegences
Riwayat Organisasi : Himafi (Staf
PPSDM), HIMAIPA (Kabid PPSDM), BEM FMIPA UNY (Sekjend), KAMMI Komsat UNY
(Kadept BUMK), Tutorial PAI (Tutor), TPA Babussalam (staf Pengajar), Komunitas
Peduli Indonesia (Koord Pendidikan)
*tulisan dimuat di profetika ed.pertama [Nilaa]
Tidak ada komentar
Posting Komentar