Nama Lengkap :
Dhariska Rahmi Nikmatul Fauziyah
Nama Panggilan :
Ari
Tempat
Tanggal Lahir : Banyumas, 10
Desember 1989
Jenis Kelamin :
Perempuan
Golongan Darah :
A
Agama : Islam
Alamat
Asal : Ds
Cilongok Rt 4 Rw I, Kec. Cilongok, Kab. Banyumas
Alamat
Di Yogyakarta : Jln. KH Wahid Hasyim Gg Pucung
I, Condongcatur,
Depok,
Sleman
No HP :
085292803717
Email :
dhariska_rnf@yahoo.co.id
Motto
Hidup : Optimis
Sampai Finish!!
Hoby :
Membaca, memasak, berenang
Cita-cita :
Menjadi guru yang menginspirasi, mendirikan sekolah Multiple Intellegences
Riwayat
Pendidikan :
Nama
Sekolah
|
Alamat
|
Tahun
Lulus
|
SD N 1 Cilongok
|
Cilongok
|
2001
|
SMP N 1 Purwokerto
|
Purwokerto
|
2004
|
SMA N 1 Purwokerto
|
Purwokerto
|
2007
|
Universitas Negeri Yogyakarta (Pendidikan IPA)
|
Yogyakarta
|
Januari 2012
|
Riwayat
Organisasi selama di kampus :
No
|
Organisasi
|
Jabatan
|
Periode
|
1.
|
Hima Fisika
|
Staf PPSDM
|
2008
|
2.
|
Hima IPA
|
Kabid PPSDM
|
2009
|
3.
|
BEM FMIPA UNY
|
Sekjend
|
2010
|
4
|
KAMMI Komsat
UNY
|
Ka BUMK
|
2009
|
5
|
Tutorial PAI
|
Tutor
|
2008 –
sekarang
|
6
|
KAMMI Komsat
UNY
|
Kadept
Pengembangan Wilayah
|
2011
|
7
|
TPA Babussalam
|
Pengajar
|
2011 –
sekarang
|
8
|
Komunitas
Peduli Indonesia (KOPI)
|
Koord.
Pendidikan
|
2011 –
sekarang
|
Saya
menulis ini bukan semata sayalah yang terbaik diantara banyak aktivis mahasiswa
yang berprestasi. IPK saya tidaklah tinggi, Alhamdulillah masih bisa menembus
batas cum laude, yaitu 3,53. Mungkin banyak yang mengira bahwa kami yang cum
laude ini adalah mahasiswa yang senantiasa berkutat dengan buku-buku kuliah
dengan perpustakan sebagai pangkalannya. Namun, justru sebagian besar dari kami
adalah para aktivis organisasi mahasiswa, aktivis organisasi pengembangan
masyarakat, aktivis organisasi pengembangan bakat dan minat, dan sebagainya.
Berbagai aktivitas di luar perkuliahan bukanlah sebagai penghalang kami untuk
tetap berprestasi di bidang akademik. Tentu perlu usaha dan ikhtiyar yang kuat,
do’a yang mempeng, serta tawakal
mantap.
Menjadi
aktivis mahasiswa adalah sebuah pilihan dimana dalam memilihnya ini perlu
sebuah kesadaran. Kesadaran inilah salah satu hal yang menjadi pengaruh
kekuatan saya untuk mencoba berkomitmen setiap hal yang saya pilih. Menyadari
dengan segenap kesibukan menjadi aktivis, maka lahirlah kesadaran untuk belajar
memulai memanajemen diri dengan baik.
Aktivitas
menjadi aktivis organisasi mahasiswa diawali denga mengikuti Himpunan Jurusan
Fisika (karena belum ada Hima IPA). Dari sini saya mulai belajar bagaimana cara
berorganisasi di kampus, apalagi bersemangat untuk mendirikan hima baru yang
otomatis menyita lebih banyak waktu di organisasi. Saat di Hima Fisika ini
pulalah saya mengenal KAMMI dari seorang kawan dan saya memutuskan ikut Daurah
Marhalah I bersama beberapa teman kelas.
DM
I yang dilaksanakan di Prambanan ini memberikan kesan yang mendalam dengan
banyak ilmu yang tidak saya duga sebelumnya yang akhirnya menjadi titik tolak
perubahan sikap dan cara berfikir saya, termasuk bagaimana saya bisa lebih survive dan lebih bisa memanajemen diri.
Setelah bergabung dengan KAMMI, saya menemukan keluarga baru yang dibalut
kekuatan ukhuwah Islamuyah. Di sana kami belajar, berdiskusi dan melakukan
banyak hal, sehingga mampu membuka wawasan dan kecakapan diri. Kapasitas –
kapasitas inilah yang menjadi pendukung utama IPK saya naik dari 3,33 (semester
I) menjadi 3,53 (semester akhir). -Saya
meruntuhkan anggapan bahwa “IPK Semester I adalah patokan IPK selanjutnya, jika
IPK Semeseter I bagus, maka selanjutnya akan bagus”. TIDAK!! Kasihan sekali
mahasiswa yang disemester awal mendapat IPK rendah. Tak adakah ruang atau cara agar
mereka bisa merasakan bahagianya mendapat IPK yang baik? -
Mengapa
bisa? Dengan bekal wawasan dan kecakapan diri tersebut, dengan izin Allah kita
lebih mudah menangkap pelajaran, lebih mudah dan lugas dalam menyampaikan
gagasan pada saat diskusi di kelas, serta lebih mudah bekerja sama dalam
tugas-tugas kelompok, Selain itu juga berdampak social kepada teman-teman
kuliah. Walaupun menjadi aktivis, yang tidak boleh dilupakan adalah tetap
menjaga persahabatan dengan teman-teman kuliah, mengajak mereka dalam
kebaikan-kebaikan. Dan kadang merakalah “alarm” bagi saya untuk tidak lalai
dengan tugas-tugas kulaih. Mengormati dosenpun menjadi hal yang utama. Kita
perlu menghormati dengan keberagaman gaya mengajar para dosen. Dari mengenal
gaya mengajar dosen, secara langsung kita bisa mengatur diri kita bagaimana
sikap dan cara belajar yang tepat untuk setiap mata kuliah.
Di
akhir, saya mengajak mahasiswa khususnya mahasiswa UNY untuk menjadi aktivis.
Bukan alasan menjadi aktivis, maka kita tidak dapat berprestasi di bidang
akademik. Kenyataannya lebih banyak mahasiswa yang belum lulus atau lulus
dengan nilai pas-pasan atau bahkan kurang, justru mereka adalah mahasiswa yang
tidak aktif di organisasi luar perkuliahan. Perlu diingat bahwa soft skill sangat dibutuhkan pasca
kelulusan. Dan soft skill ini bisa
kita dapatkan dan kita kembangkan di organisasi di luar perkuliahan, dan saya
menemukannya di KAMMI. Selamat bagi kalian yang memilih menjadi aktivis.
Teruslah Berjuang!!
*Tulisan ini Pernah dimuat di buletin Profetika KAMMI UNY
*Tulisan ini Pernah dimuat di buletin Profetika KAMMI UNY
Tidak ada komentar
Posting Komentar