Selasa, 07 Mei 2013

Netcitizen


*judul ini terinspirasi dari opini harian republika 16 april 2013 karya Moch Nurhasim

Beberapa bulan ini Komisariat KAMMI UNY telah mengalami kemajuan peradaban. Kemajuan peradaban yang dimaksud adalah dalam dunia sosial media mikro-blog. Komisariat KAMMI UNY telah memiliki akun twitter (@kammiUNY) yang dari sejak pembuatannya sampai hari ini telah mengalami kenaikan signifikan dalam jumlah followershingga mencapai 1000%.
KAMMI merupakan lembaga dakwah Islam yang targetnya adalah mahasiswa dan pemuda. Dalam konteks berdakwah, maka sudah menjadi keharusan bagi lembaga dakwah manapun untuk bisa memanfaatkan segala peluang agar dakwahnya sampai pada madu’ (objek dakwah). Salah satunya adalah dengan memanfaatkan sosial media di internet.
Data terakhir menunjukkan, pada akhir maret lalu Maltepe University Istanbul, Turki, menghelat agenda International Communication Student Congress (ISCSC) dengan tema ‘’Media, Youth and Their Future’’. Kesimpulan sederhana dari agenda tersebut, bahwa Indonesia tercatat sebagai Negara pengguna facebook dan twitter terbesar kelima sedunia. Sumber lain mengatakan, terdapat sekitar 30 juta pengguna twitter di Indonesia dengan 2 juta pengguna aktif berkicau setiap harinya.
Jika kita analisis secara sederhana, tentu saja pengguna facebook dan twitter terbesar adalah kaum muda. Apakah semua kaum muda memiliki facebook dan twitter? Jawabannya tentu saja tidak! Tetapi dapat dipastikan bahwa mahasiswa lah yang menjadi penyokong terbesar dari seluruh pemuda pengguna facebook dan twitter. Hal ini karena mahasiswa membutuhkan ruang berekspresi yang lebih besar dibandingkan masyarakat secara umum.
Pengguna facebook dan twitter dengan jumlah besar ini seharusnya dapat ditangkap oleh KAMMI sebagai peluang mensyiarkan dakwah KAMMI secara lebih luas. Sejauh ini, komisariat KAMMI UNY telah memiliki akun twitter (@kammiUNY) dan grup facebook (KAMMI Universitas Negeri Yogyakarta). Dalam pengelolaannya, kedua akun tersebut belum optimal. Menurut kepala departemen humas komisariat KAMMI UNY, salah satu cara untuk mengoptimalkan kedua akun tersebut adalah dengan menunjuk orang yang khusus untuk mengelolanya dan tentu saja sokongan danadari lembaga sangat berperan pada kontinuitas eksistensi akun @kammiUNY.
Dalam konteks dakwah islam, idealnya pengurus komisariat KAMMI UNY menciptakan hubungan sederajat antara komisariat KAMMI UNY secara kelembagaan dengan mahasiswa UNY pada umumnya. Kesederajatan tersebut akan muncul ketika adanya anggapan tentang kesamaan kepemilikan suatu hal (things) atau kesamaan hobi. Maka, jika kebanyakan mahasiswa UNY memiliki akun twitter, KAMMI pun wajib memilikinya. Sehingga, suatu saat nanti, diharapkan KAMMI tidak memiliki jarak dengan mahasiswa, sehingga proses transformasi dakwah pun berjalan dengan apik.
Meski demikian, dunia maya tak ubahnya seperti hutan belantara. Kebebasan menjadi aturan tertinggi, pembunuhan (citra), eksistensi dan sejumlah kepentingan terselubung akan hadir disana. Bagi seorang da’i, kondisi demikian seharusnya tidak menjadikannya surut kebelakang dan mundur dari medan pertempuran (di dunia maya), tetapi justru memacu semangat untuk segera membuat dan mengoptimalkan facebook dan twitter sebagai sarana dakwah.
Mengapa saya mencantumkan kata ‘membuat’? karena pada faktanya masih banyak kader Komisariat KAMMI UNY yang belum memiliki akun twitter. Alasan yang sering dilontarkan adalah ‘tidak bisa mengoperasionalkannya’. Besarnya ketidak mampuan dalam mengoperasinalkan twitter tidak sebanding dengan jumlah pahala yang akan di dapat ketika mampu menghadirkan tweet yang beraroma positif-islamis.
Terlepas dari banyaknya kader KAMMI yang belum memiliki akun twitter, setidaknya akun lembaga harus tetap ada. Ini penting untuk eksistensi lembaga agar bisa menghirup nafas panjang dalam berdakwah di dunia maya. Adanya akun twitter KAMMI (@kammiUNY) akan memudahkan proses transformasi informasi baik kepada kader KAMMI maupun non kader KAMMI.
Ketika daily tweet rate @kammiUNY tinggi, maka poros informasi yang diberikan akan semakin banyak, terlebih jika kader KAMMI yang telah menjadi followers turut meretweet kicauan tersebut. Jika demikian, bukan tidak mungkin, kedepannya akun @kammiUNY akan menjadi nafigator informasi paling aktual bagi netcitizen di UNY.

Panca Zumbon | @5_zumbon

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© Blog Komisariat KAMMI UNY
Maira Gall